oleh

Kayla Bayi Lahir Premature Butuh Bantuan dan Perhatian Dari Berbagai Pihak

-Family-34 views

KABUPATEN BEKASI | BERITA PERUBAHAN – Kayla Bayi premature dengan proses kelahiran sungsang kini dalam keadaan kritis disalah satu RS dan perlu perhatian khusus dari berbagai pihak. Selasa, (27/04/2021).

Bayi dari pernikahan Bapak Avana dan Ibu Ria yang diberi nama Kayla Ramadhani lahir pada tanggal 17 April 2021 lalu lahir dalam kondisi sungsang, kini keadaannya kritis dikarenakan gangguan pada paru-parunya dan tidak sempurna saraf diotak belakang akibat terlalu banyak minum air ketuban serta tidak bisa bernafas dengan normal yang kini dalam perawatan instensif disalah satu RS didaerah Cibitung.

Saat awak media mendatangi Bapak Avana dikediamannya yang berlokasi di Perum Mustika Grande, Blok E.15, No. 37, Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kab. Bekasi. Bapak Avana menjelaskan, “Saat istri saya mengalami kontraksi hebat, langsung saya bawa ke bidan terdekat. Dari rumah memang keadaan istri saya sudah basah oleh air ketuban, sampai dibidan yang memang jaraknya tidak terlalu jauh, kaki bayi saya sudah keluar, tapi posisi kepala masih didalam, saat itu ada proses ditarik kepala bayi saya yang dilakukan oleh bidan selama kurang lebih 15 menit, setelah keluar bayi saya biru. Dan tidak ada nafas bahkan sempat divonis oleh bidan bayi saya meninggal. Pertolongan pertama yang dilakukan bidan mencari denyut jantungnya masih ada atau tidak, kalau menurut dokter yang menolong bayi saya saat ini seharusnya pertolongan pertama itu pemberian oksigen, disitu saya menilai ada kesalahan yang sangat fatal, sampai bayi saya ketergantungan alat sampai saat ini”.

“Setelah dari bidan bayi saya langsung dibawa ke RS terdekat, namun karena tidak ada kelengkapan alat akhirnya bayi saya dicari rujukan ke beberapa RS lain yang bekerja sama dengan BPJS, tapi tetap tidak dapat dengan alasan penuh, sampai akhirnya diterima di RS daerah Cibitung yang memang pembayarannya mandiri tidak menggunakan BPJS, demi menolong nyawa anak akhirnya saya masuk di RS tersebut,” tuturnya.

“Akibat gangguan saraf otak belakang yang tidak sempurna jadi kalau alat dilepas bayi Kayla langsung drop sampai koma,” tambahnya.

Lebih lanjut, “Setelah masuk RS tersebut anak saya langsung dapat penanganan di IGD sampai 2 jam baru naik ke ruang Nicu karena kondisi anak saya sudah parah, bahkan dokter di RS tersebut meminta ijin kepada saya untuk memberi asupan makanan melalui puser dan anak saya sempat divonis stadium 4 paru”.

“Dari situ proses administrasi berjalan dan saya juga sudah banyak mengeluarkan biaya sampai kurang lebih 40 juta, saya bingung sedangkan uang itu saya dapat boleh pinjam sana sini karena pekerjaan saya cuma ojek online. Pada hari Kamis, 22 April 2021 saya mengajukan kepada pihak RS bahwa saya sudah tidak mampu lagi untuk masalah biaya perawatan anak saya dan biaya administrasi anak saya ditutup dengan biaya perawatan sebesar 100 juta dengan bantuan dari donasi kita bisa,” jelasnya.

“Harapan saya semoga bayi saya bisa normal kembali seperti anak-anak lainnya dan pihak pemerintah bisa peduli akan keadaan anak saya yang saat ini masih dalam perawatan instensif di RS,” tutupnya.
(Red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed