JAKARTA | BERITA PERUBAHAN – Dalam memperingati hari lahirnya Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, Persaudaraan Indonesia mengadakan pertemuan dengan beberapa tokoh agama, budaya dan suku, juga beberapa kaum muda yang berprofesi sebagai Mahasiswa. Adapun pertemuan ini mengusung tema “Sansiote Sampate Pate” yang artinya Kebersamaan Dalam Satu Persatuan, tanggal (30/5/21) bertempat di Restoran Handayani Prima, Matraman Jakarta Timur.
Persaudaraan Indonesia merupakan perkumpulan dari para Tokoh & Masyarakat Lintas Agama, Suku & Budaya yg berkomitmen ut memperkuat marwah Persaudaraan, sebagai fondasi dalam membangun & memelihara bangsa yg plural ini, sesuai cita-cita Kemerdekaan yaitu ; Masyarakat yg Adil & Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD’45.
Persaudaraan Indonesia ini sendiri diperkenalkan pada tanggal 13 Agustus 2018, bertempat di Taman Proklamasi Jakarta Pusat, adapun pendirinya adalah Daulat Raja Agung Panuturi Hasadaon Dr. Joonner Rambe, SE, MM, Pdt. Dr. A. Shepard Supit.
Persaudaraan Indonesia memiliki visi “Indonesia yang Adil, Rukun & Sejahtera”
Saat ditemui, Joonner Rambe yang merupakan Ketua Umum dari Persaudaraan Indonesia dan juga sebagai Daulat Raja Agung Panuturi Hasadaon Tapanuli Selatan ini menuturkan bahwa beliau sangat prihatin melihat apa yang kerap terjadi di Indonesia khususnya terkait intoleransi beragama, ketidak adilan & ketimpangan sosial .
“Persatuan Indonesia ini awalnya dibentuk atas keinginan bersama untuk merajut persatuan dan kesatuan Bangsa, dan juga menjaga supaya intoleransi di Indonesia berkurang,” kata Joonner.
Saya sebagai Ketua Umum memiliki ide dimana ormas – ormas yang mengatas namakan suku, agama, budaya bisa bersatu dalam kesatuan untuk menjaga NKRI karena kita adalah saudara yaitu Bhineka Tunggal Ika, dan saya juga welcome bagi siapa saja yang ingin bergabung dalam wadah ini, tidak melihat dari latar belakang, karena wadah ini dibentuk dengan cinta kasih, tambahnya.
Turut hadir K.H Lutfi Hakim merupakan Imam Besar FBR mengatakan berbahagia, dan merasa terhormat ada bersama-sama dalam bagian Persaudaraan Indonesia.
“Saya sangat berbahagia dan terhormat sekali ada ditempat ini, dan saya sangat mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan oleh Persaudaraan Indonesia, bahwa kita yang hadir disini sepakat untuk mencari *titik temu* bukan mencari titik pisah atau titik konflik atau titik perbedaan yang pada akhirnya menjadikan permusuhan diantara kita, sebab bukan hal yang hebat ketika kita mengatakan bahwa kita Ini harus tampil beda, karena diakui atau tidak kita sudah berbeda,” ujar Lutfi.
Lanjut Lutfi, Harapan saya, mari kita bersama-sama menyuarakan kebenaran tanpa dilakukan secara arogan, dan kita tetap menjaga ke bhinekaan walaupun berbeda tapi kita tetap satu didalam NKRI.
Dalam kesimpulan acara ini adalah pertama untuk menguatkan tali silahturahmi, kedua kita ingin segera mengantisipasi kondisi yang terjadi ini terkait dengan misalnya Poso, Papua dengan adanya tindakan/action. Nah dengan adanya anak-anak Mahasiswa dari UIN, kita merencanakan untuk melakukan Camp Kerukunan, supaya bibit -bibit radikalisme ini sudah dicegah sejak muda, jelas Shephard Supit sebagai Ketua Harian Persaudaraan Indonesia.
“Untuk kedepannya Persaudaraan Indonesia akan membentuk Biro khusus Pemuda Persaudaraan Indonesia. Dan dalam waktu dekat ini Persaudaraan akan menjalankan program-program seperti Napak Tilas dalam rangka HUT DKI sepanjang kali Ciliwung sekaligus melakukan bakti sosial, lalu dalam rangka HUT RI kita ada Doa Syukur Nasional, itu sudah menjadi tradisi tahun ke tahun,” pungkasnya.
(Elly)
Komentar