oleh

Bagaimana Anjing Bertelur?

Bagaimana Anjing Bertelur?
Penulis : Dani Hotron Tampubolon

Hari ini, dunia dikejutkan oleh ulah Rusia yang mengumumkan perang di Ukraina. Dunia menyebutnya perang, invasi, mungkin serupa tapi tak sama : Yang Mulia, Vladimir Putin, mengatakan itu bukan perang, tetapi : demiliterisasi.

Dunia terhenyak dan dibuat terheran-heran karena sebelumnya Rusia selalu membantah akan melakukan operasi militer di Ukraina.Tiap kali Amerika, Inggris, dan Perancis memperingatkan Rusia untuk tidak menyerang Ukraina, tiap kali itu pula Rusia membantah.

Seruan pertama datang dari Sekretaris Jenderal PBB, supaya Rusia segera tarik diri dan menghentikan perang di Ukraina. Tetapi, apalah daya, bak kata pepatah: “Anjing menggonggong, kafilah berlalu”.

Lalu, apa reaksi dan dimana posisi Pemerintah Indonesia? Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang di Alinea Pertama konstitusinya berbunyi seperti ini : “Bahwa
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”.

Hingga tulisan ini dituliskan, belum ada pernyataan dari pemerintah kita menentang operasi militer Rusia di Ukraina. Demikian juga media-media mainstream kita, sibuk mengulas tetek bengek yang seharusnya sudah selesai 76 tahun lalu, saat founding father kita memproklamirkan kemerdekaan dan memilih Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup berbangsa.

Di saat negara lain sibuk berlomba-lomba ke bulan, kita di sini sibuk mempermasalahkan lolong melolong gonggongan anjing, mempermasalahkan pengeras, misalnya pengeras suara, dan lainnya supaya menjadi keras, panjang dan tahan lama.

Memang, terkandang makhluk Tuhan, bernama manusia itu, suka aneh. Manusia yang punya masalah, kok nama anjing dibawa-bawa. Seandainya para anjing punya akal budi sama seperti manusia, mungkin para anjing akan protes karena namanya turut terlibat.

Sesungguhnya, manusia dan anjing adalah sama-sama makhluk Tuhan. Bedanya, terkadang manusia lebih anjing daripada anjing, dan anjing lebih memanusiakan manusia.

Sifat saling serang, adalah salah satu sifat binatang yang diwarisi manusia, hingga saat ini. Mungkin, badaniah kita sudah selesai berevolusi tetapi tidak dengan sifat kebinatangan kita.

Sesungguhnya anjing itu tidak bertelur, tetapi beranak karena anjing adalah mamalia sama seperti manusia. Anjing sama seperti manusia, jangan dibalik dan jangan samakan manusia dengan anjing apalagi dengan ayam.

Penulis adalah pecinta manusia, dan pecinta anjing.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed