oleh

Muhammad Nasir: Saya akan Terus Berjuang untuk Kebenaran, Dewan Pers Jangan Terintervensi dengan Media Besar

JAKARTA|BERITAPERUBAHAN.ID – Ketua Umum DPP FOKSI Muhammad Nasir kembali melakukan kegiatan Nonton Bareng (Nobar) menguji perkataan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) tentang big data benarkah tentang penundaan pemilu atau pelintiran media detik.com dan cnnindonesia.com, di Warung Sadjoe Saharjo, Jakarta Selatan, Selasa, (19/7/22).

Sebelumnya, Muhammad Nasir sudah terlebih dahulu menyurati Dewan Pers, detik.com dan cnn.indonesia, serta melakukan aksi damai digedung Dewan Pers, 14 Juli 2022.

“Saya tidak main-main, saya akan terus berjuang untuk menyuarakan kebenaran, dan ini saya lakukan bukan untuk diri saya sendiri, tapi ini lebih untuk pencerdasan terhadap masyarakat dan stabilitas politik di Bangsa kita,” kata Nasir usai nobar mengadakan jumpa pers dengan para awak media.

Dalam acara Nobar dihadiri puluhan media online yang ikut menyaksikan tayangan podcast Deddy Corbuzier dengan LBP terkait big data penundaan pemilu, Nasir juga memberikan undangan kepada Dewan Pers, detik.com dan cnnindonesia.com. Nasir juga mengundang pemgamat politik Fransiskus X. Gian Tue Mali yang merupakan Dosen Ilmu Politik di Universitas Kristen Indonesia.

Kita mulai aja teman-teman acara nobar ini, yang kita tunggu-tunggu tidak datang, yakni dari Dewan Pers maupun dari detik.com dan cnnindonesia.com. Teman-teman bisa melihat keseriusan saya terhadap masalah ini, namun apa? sama sekali tidak ada respon, baik laporan yang sudah saya layangkan ke Dewan Pers dan kedua media besar itu.

“Jadi teman-teman bisa menilai, mari kita sama-sama mendukung, sehingga tidak ada lagi permasalahan berita-berita hoax untuk menarik perhatian publik. Dan Dewan Pers jangan terintervensi dengan media besar, harus fair, jangan diskriminasi, kasian media-media yang lain yang belum besar seperti detik.com dan cnnindonesia.com,” kata Nasir dengan nada kesal.

Lebih lanjut, “Kalau tidak ada tanggapan beberapa hari kedepan, saya akan lanjutkan perjuangan ini, walaupun nanti saya kalah dengan jalan yang benar, saya akan terima, tapi kalau tidak sesuai dengan kode etik pers, saya akan laporkan kasus ini ke Ombudsman dan mengadakan aksi yang lebih besar lagi ke gedung Dewan Pers dengan membawa pasukan yang lebih banyak dibanding dengan yang sudah kami lakukan minggu lalu,” tandas Nasir.

Setelah melakukan nobar, Fransiskus yang ikut hadir dalam acara tersebut, dan juga sebagai narasumber dalam diskusi seusai nobar memberikan konfirmasi kalau tidak ada pembahasan big data tentang penundaan pemilu seperti yang diberitakan oleh detik.com dan jnnindonesia.com, serta teman-teman media yang hadir juga menyaksikan sendiri, kalau itu tidak ada pembahasan dalam podcast tersebut.

Acara di awali dengan nobar dengan para awak media dan tamu undangan yang lain, lalu diadakan diskusi dan jumpa pers. (Elly)

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed