JAKARTA I BERITA PERUBAHAN. ID- Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia, BSN dan Universitas Syekh Yusuf Tangerang menggelar seminar nasional dengan tema “Generasi Muda dan Perannya Dalam Perubahan Iklim (Climate Change)” bertempat di Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), 9 November 2022.
Seminar ini diselenggarakan dalam rangka peningkatan kapasitas mahasiswa terkait dengan kondisi perubahan iklim.
Diketahui, dunia saat ini menghadapi perubahan iklim yang cukup ekstrem ditandai naiknya permukaan laut, suhu udara, curah hujan ekstrim, dan perubahan cuaca lainnya.
Hal itu berdampak sangat besar terhadap masyarakat, terutama karena masyarakat Indonesia yang faktanya masih bergantung kepada pertanian, perikanan, dan kelautan.
Petani mengalami kerugian panen karena musim hujan yang pendek. Perubahan iklim menjadi tantangan bagi seluruh negara-bangsa di dunia.
Perubahan iklim membawa banyak perubahan lainnya: alam, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat dalam menyikapi perubahan iklim yang terjadi.
Indonesia juga dianggap sebagai negara dengan pengeluaran karbon yang tinggi.
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mencapai net
zero emission yang ditargetkan tercapai pada tahun 2060 sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri ESDM pada acara Conference of Parties (COP) ke 26 di Glasgow-UK pada 1 oktober 2021.
Pemanfaatan energy baru/ terbarukan terus diupayakan dengan roadmap yang jelas. Strategi jangka panjang untuk Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim dilaksanakan untuk terjadinya transisi energy fosil kepada sumber-sumber energy yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai pembicara dalam seminar ini Dr. Sri Puguh Budi Utami selaku Presidium PIMTI Perempuan Indonesia, Ir. Laksmi Dewanti selaku Direktur Jenderal Perubahan Iklim pada KLHK, Prof. Erna Sri Adiningsih selaku Prof Riset pada BRIN, Dr. Puji Winarni selaku Kepala BSN, Prof. Dr Mustofa Kamil selaku Rektor UNIS sebagai Keynote Speaker, serta R. Kurleni Ukar, M.Sc selaku Staff Ahli Menteri Parekraf sebagai moderator.
Sri Puguh Budi Utami sebagai presidium PIMTI Perempuan Indonesia, menuturkan bahwa
seminar ini bertujuan untuk membekali generasi Z sejak dini dengan pengetahuan dan tantangan global terkait perubahan iklim dan dampaknya terhadap 3 P (people/orang-orang, Planet/bumi,
Prosperity/kesejahteraan).
Selain itu, kata Sri Puguh juga memberikan pengetahuan entrepeneurship untuk memilih alternatif pengembangan sumber-sumber ekonomi yang berkelanjutan, responsive
terhadap perubahan iklim yang terjadi, dan mengacu pada Sustainable Development Goals (SDG’s).
“Memberikan pengetahuan tentang membangun secara bersama untuk perbaikan usaha (better business), perbaikan pendapatan (better income), lingkungan fisik dan sosial (better environment), dan masyarakat (better society) yang lebih berbasis pada kesetaraan, partisipasi masyarakat secara swadaya, mandiri, dan berkelanjutan (sustainable),” ungkapnya.
Menurutnya, Recover Together, Recover Stronger hanya bisa dilakukan jika masyarakat memiliki pondasi yang kuat dan melakukannya secara bersama-sama secara lebih efisien dan zero waste dengan menerapkan prinnsip circular economy.
Dalam kegiatan seminar ini juga dilakukan penyerahan buku dan penandatanganan perjanjian kerjasama di bidang peningkatan kapasitas mahasiswa melalui kesempatan magang serta kegiatan lainya antara Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan yang diwakili oleh Dr. Sri Puguh Budi Utami dan UNIS.
“Harapan dari penyelenggaraan seminar ini, mahasiswa adalah Generasi muda Indonesia sebagai generasi yang akan terdampak paling banyak. Dengan terjadinya perubahan iklim tersebut, generasi muda Indonesia perlu diberikan stimulus agar mampu menjadi pendorong sejaligus penggerak dan berperan sebagai agent of change dengan memahami isu-isu global dan upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh banyak pihak dalam memperlambat terjadinya perubahan iklim,” tandasnya. (red)
Komentar